RiderTua MotoGP – Dua seri terakhir Thailand dan Jepang bisa jadi akan menarik dan seru jika Jorge Lorenzo tampil disana. Mungkin juga Jorge Lorenzo akan memenangkan Grand Prix Thailand dan Jepang jika “kesialan” itu tidak terjadi. Atau kecelakaan Jorge Lorenzo sabotase ?
Ada sesuatu yang hilang ketika Lorenzo tidak turun trek bertarung di barisan depan.
Jorge Lorenzo harus diingat bahwa dia adalah korban di sini, bukan pelakunya. Dan ada semacam misteri di baliknya… Apakah itu ?
Pasti ada alasan bahwa kenapa kecepatan mesin Desmosedicinya tiba-tiba tenggelam begitu cepat. an itu disinyalir sebagai salah satu yang menyebabkan kecelakaan yang mengerikan ini. Tapi sementara ini Ducati mengakui bahwa itu adalah kesalahan teknis, mereka tidak berkomentar tentang rincian lebih lanjut.
Namun akhirnya justru semua akan mengarah ke spekulasi liar. Dan itu mungkin lebih buruk daripada kebenaran itu sendiri. Seperti adanya kesengajaan misalnya. Walau bukan sengaja mencelakai tentunya, namun lebih ke masalah teknis. Mesin 4 tak biasanya tidak menunjukkan gejala seperti itu. Jika di lihat dari kamera onboard menunjukkan bahwa mesin benar-benar berhenti berjalan.
Ketika mesin 4 tak rusak biasanya akan terlihat asap mengepul dan minyak terbakar atau lainnya. Bisa jadi ada masalah dengan gearbox yang terjadi secara tiba-tiba. Rantai motor Lorenzo juga tidak bermasalah, karena tidak rusak. Mungkin slipper clutch tidak berfungsi sebagaimana mestinya, meskipun itu tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas kehilangan daya cengkram pada ban belakang. Kecuali jika ada kegagalan mesin.
Secara teknis crash yang dialami Lorenzo disebut dengan istilah reverse torque. Berawal dari masalah elektronik yang sulit dipahami (rumit). Sistem pengereman engine, deselerasi dan kecepatan ban. Semua itu berhubungan dengan slipper clutch yang bekerja pada ban belakang.
Faktanya adalah, Lorenzo jatuh di Qatar karena kegagalan rem. Dalam hal ini pabrikan Brembo meyakinkan para pembalap yang lainnya bahwa ini tidak akan pernah terjadi lagi. Kejadian dengan cara serupa dialami Ducati setelah gagalnya Lorenzo di Thailand. Namun sekarang yang berjanji tidak akan terjadi lagi adalah Ducati. Sabotase? Sepertinya itu hanya sebuah spekulasi liar dimana bisa jauh lebih buruk daripada kenyataannya.
RiderTua.com - Masa-masa sulit terus berlanjut bagi Luca Marini. Di Texas, rider Italia itu menjadi satu-satunya pembalap Honda yang berhasil menyentuh…
RiderTua.com - Kepala kru Marc Marquez, Frankie Carchedi mengatakan bahwa sungguh luar biasa pembalap Gresini itu bisa menjadi yang terdepan…
RiderTua.com - Setelah 3 seri MotoGP pertama musim 2024, muncul dua pertanyaan, apakah Aprilia RS-GP kini menjadi motor terbaik di…
RiderTua.com - Sebelumnya Honda mencatatkan hasil penjualan yang memuaskan dari CR-V e:HEV di Indonesia. Pada Maret lalu model medium SUV…
RiderTua.com - Marc Marquez tidak bisa menunggu Honda kompetitif dan memilih hengkang ke Ducati, hal berbeda dilakukan Fabio Quartararo yang…
RiderTua.com - Sebelumnya, Yadea pernah hadir di EICMA 2023 tahun kemarin yang memejeng Kemper dengan klaim torsi buas dan pengecasan…
Leave a Comment