RiderTua MotoGP – Yamaha kini sedang mengalami krisis yang sangat rumit karena menyangkut “jantung” motor. Mesin tahun ini terbukti inferior alias kalah bersaing dibanding Honda dan Ducati. Dilihat secara mudah saja Ducati dan Honda memiliki filosofi yang berbeda dengan mesin bertipe V. mesin ‘V-4’ terkenal berkarakter liar beda dengan mesin Yamaha dengan ‘Inline-4’. Namun apakah untuk imbangi hal ini Yamaha M1 tahun depan hadir dengan mesin power lebih besar ?
Beberapa pengamat menilai kondisi Yamaha saat ini sangat mirip dengan tahun 2004. Saat itu masalah terselesaikan dengan kedatangan Rossi. namun berbeda dengan sekarang sepertinya tidak ada jalan keluar.
Seperti dilansir media Sky Sports (24/09/18) Lin Jarvis memberikan pernyataan perihal kondisi Yamaha saat ini,
“Kami (sudah) bekerja untuk musim 2019 dan kami telah melakukan uji coba di Aragon untuk menguji mesin baru dan perubahan pada elektronik, sehingga sulit untuk mengatakan apa momen yang tepat akan datang untuk sepeda motor baru. Tes berikutnya akan kami lakukan setelah MotoGP terakhir di Valencia dan kami sadar kami tidak dapat memulai musim ini dalam kondisi seperti ini. Kami memiliki 4-5 bulan intens di depan untuk mengembangkan sepeda motor dengan baik”.
Yamaha memang melakukan perubahan revolusioner di sektor mesin pada 2014. Namun Lin Jarvis belum mau memastikan apakah akan ada perubahan drastis itu. “Saya tidak dapat mengatakan apakah ada kebutuhan untuk perubahan drastis seperti pada tahun 2004. 14 tahun yang lalu situasinya benar-benar berbeda, tetapi pasti sekarang kita harus melakukan investasi penting karena kita membutuhkan orang-orang baru. dengan ide-ide baru yang dapat meningkatkan kemampuan insinyur kami. Kami mengalami momen krisis yang serius “. ungkap jarvis seperti dilansir tuttomotoriweb.com ( 24/09/18)…
Yamaha memang pernah melakukan perombakan mesin dimana peran besar seorang Valentino Rossi menentukan. Pembalap Italia itu yang menentukan jenis mesin untuk pengembangan motor Yamaha M1 dimana sesudahnya terbukti menjadi motor yang kompetitif di lintasan.
Bos balap Yamaha saat itu (Masao Furusawa) pernah memberikan 5 pilihan mesin pada Valentino Rossi pada 2004. Namun dia heran kenapa Rossi lebih memilih mesin yang tenaganya paling rendah… ?
Ternyata alasan Rossi memilih mesin dengan power kecil adalah yang dibutuhkan adalah keseimbangan. Power yang tidak besar tetapi merata. Dan tujuan utamanya adalah motor mudah dikendalikan. Hingga kini terbukti motor hasil racikan Valentino Rossi ini adalah yang paling mudah dikendarai bahkan oleh pembalap baru. Hingga saat ini, Rossi masih berusaha mempertahankan karakter mesin seperti itu pada Yamaha M1 dan masalahnya ada di elektronik.
This post was last modified on 26 September 2018 04:57
RiderTua.com - Ducati harus memberi Pecco motor terbaik untuk meng-KO Jorge Martin... Kejuaraan dunia MotoGP 2024 dimulai dengan penuh kejutan…
RiderTua.com - Secara kontrak KTM dapat menukar pembalap antar timnya di tengah musim, tetapi pabrikan asal Austria itu tidak berencana…
RiderTua.com - Wuling masih menjadi pemimpin penjualan mobil listrik di Indonesia pada Maret lalu. Binguo yang mampu menjadi model BEV…
RiderTua.com - Hyundai tidak hanya menghadirkan low MPV Stargazer di Indonesia, tetapi juga MPV mewah Staria. Nyatanya model ini hadir…
RiderTua.com - Marc Marquez kehilangan peluang meraih kemenangan di GP Amerika karena masalah pengereman, sehingga rider Gresini Ducati itu gagal…
RiderTua.com - Dirt Freak Jepang yang menyediakan banyak sparepart modifikasi, kini mereka mengenalkan Honda CB350 RS yang telah dimodifikasi menjadi…
Leave a Comment