RiderTua Motor– Donald Trump serukan Boikot Harley-Davidson. Pada akhir minggu ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirim tweet yang berisi dorongan kepada para rider yang berencana untuk memboikot merek sepeda motor Amerika. Ini dilakukan agar berharap bisa menekan Harley-Davidson, salah satu produsennya, untuk tetap berproduksi di AS.
Hal ini tidaklah mengejutkan, mengingat Harley-Davidson dengan Gedung Putih saling bertentangan, terutama atas negosiasi dan persetujuan dagang dari Trump. Ketegangan bermula ketika AS menarik diri dari persetujuan dagang Trans-Pacific Partnersship (TPP), dan mencapai titik panas ketika Trump memberlakukan tarif pada aluminium dan baja. Saat ini, dengan tanda-tanda dari Harley-Davidson yang akan merencanakan untuk berpindah ke segmen baru dan membuat rencana bisnis baru untuk abad ke-21, Administrasi Trump mulai meningkatkan tekanan terhadap Harley-Davidson untuk mempertahankan status quo-nya.
Tweet dari Trump ini muncul setelah pertemuannya dengan pendukung ‘Bikers for Trump’ di klub golf-nya di New Jersey pada akhir pekan lalu. Para rider berjaket kulit ini bertemu dengan presiden di klub tersebut. Sambil menunjukkan dukungannya terhadap Trump atas merek yang sebelumnya mereka puji. Dorongan yang ditandai oleh presiden Amerika Serikat ini memang unik karena bertujuan untuk menghukum bisnis Amerika yang ikonik, dengan cara memberi ruang antara konsumen loyalnya dengan ideologi politik mereka. Tentu saja Trump marah kepada Harley-Davidson karena tertekan akibat tekanan ekonomi, sementara Gedung Putih mencoba untuk bermain kasar dengan konsep globalisasinya.
Strategi negosiasi dari Trump tergantung pada penamaan istilah dengan konsekuensi serius, sebelum akhirnya menyetujui pada posisi lebih aman untuk kedua kubu. Harley-Davidson mengumumkan rencana mereka untuk mengalihkan produksi luar negerinya (sesuatu yang direncanakan juga oleh Polaris untuk negara India), sehingga meruntuhkan posisi tawaran presiden.
Dilansir cnn.com(2018/08/12), Sebaliknya, Harley-Davidson sedang berada dalam dilema pada bisnisnya. Ketika penjualan di AS terus menurun, sementara pertumbuhan penjualan di luar negeri lebih menjanjikan. Merek moge asal Amerika ini terus berusaha keras dengan serikat kerja mereka. Saat mereka mencoba untuk beradaptasi terhadap realitas pasar industri sepeda motor yang terus berubah.
Ketika sekarang menandakan peralihan besar pada strategi bisnisnya. Kelihatannya Harley-Davidson mencoba untuk memasuki bisnis abad 21. Yang cukup sulit untuk mengatur dengan basis konsumen loyal, apalagi radikalisasi yang dilakukan oleh Trump.
Meski ada tekanan yang diberikan oleh Trump, entah bagaimana Harley-Davidson akan tunduk pada tekanan seperti ini. Merek motor asal AS ini tidak akan bertahan dengan menjaga produksinya di AS. Sementara mereka harus menghadapi perang tarif yang diberlakukan pada bahan material mentah domestik dan impor. Sebenarnya menunjukkan dukungan terhadap ‘Bikers for Trump’ tidak memudahkan Harley-Davidson untuk melakukan periode transisi ini. Dengan Donald Trump serukan Boikot Harley-Davidson ini berharap bisa mengarahkan Harley-Davidson kembali pada strategi bisnis ‘American First’. Namun bagi Harley-Davidson, gagasan ‘American First’ tersebut malah menyebabkan kemerosotan penjualan terus-menerus selama 10 tahun terakhir atau lebih. Harley-Davidson sebelumnya telah ‘melewati jalan tersebut’, dan saat ini sedang mempertaruhkan masa depannya dengan yang lain.
This post was last modified on 15 Agustus 2018 13:53
RiderTua.com - Motor bobber yang punya ciri khas tersendiri, kini Yamaha meluncurkan Bolt R-Spec yang dapat model baru tahun 2024.…
RiderTua.com - Honda mungkin juga mengalami perlambatan penjualan mobil di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Tapi setidaknya hasil yang…
RiderTua.com - BYD telah dikenal dengan mobil listriknya di pasar global, dari hatchback, sedan, sampai SUV telah dijualnya. Namun hanya…
RiderTua.com - Chery memang dikenal dengan sejumlah model yang dijualnya di pasar. Meski mereka juga memiliki merek mobil lainnya, salah…
RiderTua.com - Dengan hanya 6 pembalap yang dipastikan berada di grid MotoGP 2025 sejauh ini dan 3 tim satelit yang…
RiderTua.com - Toyota masih membuktikan sebagai pemimpin penjualan mobil di Indonesia. Tak terkecuali di segmen low MPV, dimana Avanza tetap…
Leave a Comment