RiderTua MotoGP – Jatuh bangun Valentino Rossi memacu M1 saat berlaga di putaran ke-11 GP Austria. Dengan kondisi motor yang bermasalah mampu selesai di urutan keenam setelah start dari posisi keempat belas. Sementara itu rekan setimnya Maverick Vinales yang memulai dari sebelas melorot di posisi 12. Namun kenapa Valentino Rossi mulai lelah, Maverick Vinales pasrah, berikut ulasannya
Keruntuhan dari kemegahan nama Yamaha sepertinya sedang dimulai, menyisakan Honda dan Ducati bertarung berebut kekuasaan di barisan depan. Adalah bos tim balap Lin Jarvis yang mengamati kedua pembalap mereka dan harus menyelesaikan PR tim dan yang tidak kalah penting menjaga pasukannya termotivasi dan tetap disiplin …
Sepertinya beberapa kali teriakan pembalap mereka untuk mengirim motor yang berakselerasi mumpuni belum juga dipenuhi. Valentino Rossi mulai lelah, sementara Vinales kondisi hubungan tim dengan Ramon Forcada carut marut. Sepertinya Vinales harus menerima akibat tindakannya “memecat” Ramon Forcada.. dia harus pasrah menerima dampak ke tidak harmonisan tim akibat langkah yang diambil. Sementara menghadapi tuntuan pasukannya yang belum juga bisa diberikan Yamaha bingung dan meminta maaf, tetapi itu tidak akan cukup untuk mengembalikan ketenangan para pembalapnya. Lin Jarvis mengatakan saat seri Grand Prix Austria,
“Jelas bahwa kami berada dalam kesulitan besar dan manajer proyek kami telah mengakui dan dia meminta maaf. Sulit bagi kami untuk melihat ketidakpuasan pembalap kami dan dimana mereka mengharapkan perubahan (motor yang lebih baik). Orang Jepang akui kesalahan mereka, yang normal bagi mereka karena mereka adalah orang dengan penuh rasa hormat .” kata Jarvis via paddock-gp.com (12/08/18)
Lin Jarvis kemudian menjelaskan bahwa tujuan tim adalah bertarung dengan Honda dan Ducati. Kapan ini akan terjadi? Yamaha akan mencoba yang tidak mungkin untuk membuatnya sesegera mungkin, tetapi jarak yang harus dipangkas sangat besar. Ini tidak sederhana. Yamaha mungkin akan mampu bertarung di 2019, tapi mereka akan melakukan yang terbaik selama delapan balapan yang tersisa. Yamaha memahami kesalahannya. Lin Jarvispun mengungkapkan mereka tahu apa yang harus dilakukan. Dan yakin timnya bisa melakukannya. Yamaha memiliki orang-orang dan sarana untuk melakukannya.
Akhirnya Jarvis menyimpulkan hasil balapan Austria,
“Minggu ini, Rossi memiliki balapan yang hebat. Maverick mengalami hari yang buruk. Dia sangat menginginkan dan dia sangat berbakat sehingga sulit baginya. Tetapi dia harus belajar untuk menangani saat-saat yang rumit ini. Ini tidak mudah karena dia menemukan bahwa banyak pembalap cepat berada di depannya. Bagi Vinales, itu adalah penderitaan. “
Intinya Rossi memiliki balapan yang bagus tetapi Vinales harus belajar bagaimana menangani situasi sulit.
This post was last modified on 13 Agustus 2018 06:22
RiderTua.com - Masa-masa sulit terus berlanjut bagi Luca Marini. Di Texas, rider Italia itu menjadi satu-satunya pembalap Honda yang berhasil menyentuh…
RiderTua.com - Kepala kru Marc Marquez, Frankie Carchedi mengatakan bahwa sungguh luar biasa pembalap Gresini itu bisa menjadi yang terdepan…
RiderTua.com - Setelah 3 seri MotoGP pertama musim 2024, muncul dua pertanyaan, apakah Aprilia RS-GP kini menjadi motor terbaik di…
RiderTua.com - Sebelumnya Honda mencatatkan hasil penjualan yang memuaskan dari CR-V e:HEV di Indonesia. Pada Maret lalu model medium SUV…
RiderTua.com - Marc Marquez tidak bisa menunggu Honda kompetitif dan memilih hengkang ke Ducati, hal berbeda dilakukan Fabio Quartararo yang…
RiderTua.com - Sebelumnya, Yadea pernah hadir di EICMA 2023 tahun kemarin yang memejeng Kemper dengan klaim torsi buas dan pengecasan…
Leave a Comment