Categories: MotoGP

Karena Marc Marquez Hukuman MotoGP Jadi Lebih Berat ?


RiderTua MotoGP – Bagaimana jika yang melakukan aksi kemarin itu misalnya Jack Miller apakah akan ada perubahan aturan seperti sekarang?. Seperti kita ketahui setelah manuver liar Marc Marquez di Argentina, Dorna CEO Carmelo Ezpeleta menjanjikan kepada para pembalap yang hadir di Komisi Keamanan di Austin pada Jumat malam bahwa di masa depan, Panel Pelaksana FIM akan memberikan hukuman yang lebih keras bagi siapa yang melanggar aturan. Kebijakan baru itu terbukti terlihat hasilnya pada keesokan harinya, dengan Marc Marquez dan Pol Espargaro dihukum tiga tempat grid karena berkendara perlahan di garis balap (racing line) dan menghalangi pengendara lain. Benarkah karena Marc Marquez hukuman MotoGP jadi lebih berat ?

Tidak Semua Rider Senang

Namun, tidak semua pembalap senang. Menjelang akhir balapan pada hari Minggu, Jack Miller masuk ke sisi dalam jalur balap Jorge Lorenzo, setelah pebalap resmi Ducati membuat celah terbuka lebar di tikungan-1. Lorenzo, memang terlihat sangat terlambat, dan kemudian Miller memakai race line dia, dan dipaksa untuk tidak rebah saat menikung. Dengan kejadian ini Lorenzo merasa peraturan bagi pelanggar kurang keras dan sama saja, tidak ada perubahan,

“Segalanya tidak berubah banyak, bukan?. Jika saya tidak mengubah arah sepeda motor, saya mengalami kecelakaan. Jadi jika pengendara tidak mempengaruhi Anda atau Anda tidak jatuh. Mereka tidak melakukan apa-apa.” gerutu rider Spanyol itu setelah balapan.

Sepertinya Race Director Mike Webb alami dilema dengan kondisi MotoGP saat ini.. Jika manuver liar dibiarkan memang banyak yang tidak suka dan berbahaya. Namun Jika terlalu ketat maka balapan tidak seru juga. Dan kasus Lorenzo menjadi buktinya…

Hukuman setingkat lebih Berat

Indikasi dari instruksi itu berarti bahwa hukuman apa pun yang dikeluarkan akan menjadi satu tingkat lebih kuat daripada kasus yang terjadi dalam kasus-kasus sebelumnya,

“Mungkin contoh sempurna adalah penalti Marquez, penalti grid, dan juga Pol Espargaro. Ini adalah contoh berkendara yang tidak bertanggung jawab. Dalam kasus Marc, berkendara yang tidak bertanggung jawab dan naik perlahan di jalur balap mengganggu pengendara lain, tapi itu berbeda dengan berkendara yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan kecelakaan.”kata Webb

Berdasarkan hukuman sebelumnya

Jadi untuk menafsirkan hukuman atas pelanggaran Marquez, Panel Pelaksana FIM telah melihat hukuman apa yang telah dijatuhkan sebelumnya.

“Kembali untuk dua tahun terakhir, apa yang selalu kita lakukan adalah melihat preseden ( kesimpulan, keputusan yang telah terjadi pada masa lalu). Apa yang telah kita lakukan di masa lalu? Kembali ke dua tahun terakhir, penalti di kualifikasi di MotoGP selalu menjadi peringatan dari para stewards jika itu pelanggaran pertama. Dalam satu kasus itu adalah titik penalti, ketika kita memiliki hal-hal seperti itu. ” kata Webb

Titik penalti itu diberikan kepada Valentino Rossi pada tahun 2015, ketika dia menghalangi Jorge Lorenzo di saat-saat terakhir kualifikasi di Misano, berkendara perlahan di jalur balap.

Sebelumnya hanya peringatan

Namun, biasanya, hukuman akan menjadi peringatan formal. “Presedennya adalah Marc akan mendapat peringatan,” kata Webb. “Jadi ketika saya menjelaskan kepada Marc Marquez dan Pol Espargaro, pada hari Kamis di Argentina mereka duduk dan mendapatkan peringatan dari kami. Ini adalah peraturan baru. Preseden sebelumnya adalah peringatan. Itu tidak bisa lagi karena kami “Sudah diperintahkan untuk membuatnya lebih tinggi (hukuman setingkat lebih berat). Hal berikutnya yang bisa saya lakukan adalah posisi grid.” ujar Webb

Jadi Karena Marc Marquez Hukuman MotoGP Jadi Lebih Berat ? Bagaimana jika kemarin dilakukan oleh rider lain?

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024