Categories: MotoGP

Cerdasnya Johann Zarco ‘Download’ Gaya Jorge Lorenzo di Yamaha.. Wuzz !


Tidak selamanya ‘mencontek’ dalam tanda kutip jelek, karena faktanya bahkan mencotekpun butuh skill loh.. Seperti yang dilakukan Johann Zarco di Yamaha Tech3. Tatkala dia disodori motor M1 “bekas” Lorenzo yang membawanya juara dunia mungkin dia akan berfikir begini. “Kenapa saya hanya dikasih motornya saja? kenapa tidak berikut gaya Lorenzo karena kedua faktor tadi terbukti membuat juara?..”. Nah disinilah bukti cerdasnya Johann Zarco ‘Download’ gaya Jorge Lorenzo di Yamaha.

Jorge Lorenzo vs Johann Zarco Motegi

Lalu bagaimana cara Johann Zarco meng”copy” style Lorenzo, kok bisa secepat dia dan permalukan tim utama dengan rider Rossi dan Vinales?. Tidak semua orang bisa lakukan itu loh.. Kalau tidak salah Vinales pernah pakai data seniornya Lorenzo dan Rossi juga. Namun tidak sekencang Zarco.. tanya kenapa ?

Alasan Zarco tiru Lorenzo

Ingat yang dipakai adalah Gaya Lorenzo bukan motornya, so jika kondisi Yamaha M1 tidak ngambek, maka gaya Jorge memungkinkan rider tampil sangat cepat dengan Yamaha. Dan akhirnya Zarco berfikir ‘ketika berada di Yamaha gaya balap ini adalah apa yang harus dia teruskan’. Dan jika dia bisa melakukannya, bahkan dengan motor yang kurang mendapat part baru seperti mesin tim resmi, Zarco yakin bisa bertarung untuk naik podium.

Data Telemetri dan Foto

Seperti dilansir majalah Motosprint Italia Zarco pun bisa meminta data telemetri dari orang Jepang, yang ada di komputer. Memang tidak selalu mudah untuk melakukan analisis yang sangat tepat. Awalnya Zarco menggunakan data telemetri Jorge. Kemudian dia mempelajari lebih banyak gambar atau foto Lorenzo saat beraksi di atas M1. Bandingkan apa yang Jorge lakukan untuk bisa lebih mengontrol Yamaha dibandingkan dengan apa yang Zarco sering lakukan. Itulah yang dilakukan Zarco untuk memperbaiki diri dan menyamakan gayanya dengan X-fuera. Zarco pun harus memperbaiki cara penggunaan ban depan saat masuk tikungan. Saya membutuhkan lebih banyak kepercayaan dan efisiensi dalam fase posisi di tikungan itu. Karena kunci kekuatan Lorenzo adalah kecepatan di tikungan.

Rahasia Terkuak

Ada beberapa data yang tidak sembarangan bisa diakses dan sepertinya Zarco belajar dengan cepat. Dari info teknik gaya balap itu Zarco menarik kesimpulan bahwa kasus M1, dengan sedikit menggunakan alat bantu maka kita semakin cepat. Alat bantu yang dimaksud adalah Traction Control, anti-wheeling, dll. Semakin sedikit rider menggunakannya dan semakin cepat hasilnya! Dalam kasus Jorge Lorenzo, data menunjukkan penanganan yang sangat progresif dalam handling dan grip ban. Zarco pun meniru gerakan menikung Lorenzo yang dimulai perlahan sebelum berakselerasi secara asimtotik. Cara ini belum ada yang lakukan kecuali Lorenzo kata Zarco. Jorge jelas berbeda dari rider yang lain. Seperti bahwasanya dia menggunakan gerakan yang berlawanan saat mengerem, alih-alih kendorkan gas (mayoritas pembalap lakukan ini). Menikung secara tiba-tiba dengan tetap berpegangan pada gas dengan berakhir (menguranginya) secara bertahap… wow .. semua terbaca oleh Zarco man… asekk..

Valentino Rossi- Johann Zarco

Cerdas atau Tidak Kreatif?

Jika kita melihat betapa pintarnya Zarco menganalisa apakah dia tidak kreatif? Tentu saja tidak karena ingat dia adalah rider debutan dan berada di tim lapis kedua. Masukannya tidak atau belum di dengar oleh pabrikan. Dan satu satunya jalan agar cepat yaitu memanfaatkan apa yang terbaik yang tersedia. Salah satunya memakai paket motor juara berikut data telemetrinya… Cerdas dan Jos gandos nih rider satu ini… Tapi kok malah “dibuang” Yamaha ya.. apakah tidak menyadari potensi seorang Zarco… weladah… Karepmu wess… !

This post was last modified on 28 Februari 2018 11:22

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Chery dan Jaguar-Land Rover Bakal Kembangkan Mobil Listrik?

RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…

19 April 2024

Alex Rins Berharap Banyak Pada Tes yang Dilakukan Cal Crutchlow di Barcelona

RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…

19 April 2024

Suzuki Telah Mengirim 400 Unit Jimny 5-Door ke Konsumen Indonesia

RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…

19 April 2024

Toyota Fortuner Kini Hadirkan Varian Hybrid!

RiderTua.com - Toyota Fortuner masih menjadi andalannya di segmen SUV ladder frame di Indonesia sampai sekarang. Hanya saja model ini…

19 April 2024

Augusto Fernandez : Sekarang Pedro Acosta Adalah Pembalap Terbaik di Pabrikan KTM

RiderTua.com - Ketika rekan setimnya di GasGas Tech3 Pedro Acosta merayakan podium (finis ke-2) di COTA, Augusto Fernandez hanya mampu…

19 April 2024

Enea Bastianini Menemukan Kecepatannya Kembali, GP24 Sudah Nyetel?

RiderTua.com - Enea Bastianini menemukan kecepatannya kembali setelah finis ketiga di Texas, dia merasa berada di jalur yang benar, tahun…

19 April 2024