Categories: Otomotif

Inilah Penyebab Industri Otomotif Australia Hancur

Inilah Penyebab Industri Otomotif Australia Hancur

Australia dipastikan bakal kehilangan industri otomotifnya, satu per satu perusahaan otomotif mulai meninggalkan negeri kangguru itu. Kini giliran General Motors mengumumkan mereka akan menutup pabriknya disana tanggal 20 Oktober 2017 nanti. Sebelumnya Toyota lebih dulu ‘minggat’ dari Australia tanggal 3 Oktober 2017 lalu.

Hengkangnya Toyota dari Australia beberapa waktu lalu ditandai dengan pengiriman edisi terbatas dan terakhir Camry khusus buatan Negeri Kangguru tersebut sebagai ucapan selamat tinggal dari Toyota untuk Australia.

Tak hanya General Motors dan Toyota, para produsen mobil seperti Ford, Nissan, Mitsubishi dan lainnya terlebih dahulu pergi meninggalkan Australia.

Lalu apa penyebabnya?

Ternyata Australia sedang sibuk mengejar kesepakatan perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) yang sudah dimulai sejak tahun 1980-an. Karena sudah terikat perjanjian tersebut, maka Australia harus menumbuhkan pasar ekspor baru untuk produk pertanian dan mulailah fokus di sektor pertanian. Australia harus melakukan apa saja guna meningkatkan ekspor di sektor pertanian. Saat ini Australia menjadi salah satu negara yang pertumbuhan sektor pertaniannya TOP di dunia.

Namun sebagai konsekuensinya mereka harus kehilangan industri otomotifnya.

Australia pun dengan terpaksa harus mengimpor kendaraan dari negara lain (Jepang, Korsel dan Thailand) untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi di negaranya. Apalagi pemerintah Australia memangkas bea masuk hingga hanya 15 persen di tahun 2000. Impor besar-besaran mobil pun tak terelakkan. Jadi tak heran jika beberapa perusahaan otomotif yang memiliki pabrik pembuatan atau perakitan di sana jadi kalang kabut dan akhirnya menutup pabrik.

Nissan terlebih dahulu pergi di tahun 1992, kemudian disusul Mitsubishi di tahun 2008, karena impor mobil dari Thailand yang mulai melonjak setelah pemberlakuan FTA dengan Thailand yang mulai dilakukan tahun 2005, hal inilah yang memaksa Mitsubishi untuk hengkang dari Australia.

Seorang pengamat ekonomi mengatakan, perjanjian FTA ini bisa berdampak buruk terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan di Australia, juga keahlian dan pengalaman manufaktur industri otomotif akan menghilang. Ketika satu persatu produsen mobil mulai meninggalkan Australia hal ini bisa meningkatkan jumlah pengangguran disana.

Jadi bisa dikatakan jika Australia ini adalah korban dari perdagangan bebas.

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024