Inilah Kenapa Ojek Online vs Ojek Pangkalan bisa bacok-bacok’an.. !

Riuh terdengar di berbagai daerah aksi saling sikut dan tendang antara penyedia jasa antar jemput roda dua atau kita kenal dengan ojek semakin hangat, bahkan menjurus ke aksi anarkis walau dibeberapa daerah sudah mulai mereda, namun di beberapa tempat lain kini mulai terdengar lagi timbul tenggelam, tak lain bisa dikatakan juga rebutan lahan karena yang ojek sistim terdahulu merasa terkalahkan “omset”nya .. secara logika memang Ojek online sebagai sebuah terobosan dan pastinya lebih luas dan cepat jangkauanya…mirip dengan kasus telegram dan SMS… ( harusnya kantor pos demo nih dengan provider seluler) 😀

Bisa jadi ojek Pangkalan mengendus besaran “gaji” yang diterima oleh Ojek Online tadi dan menurut info di media pendapatan seorang “operator” Go-Jek di awal-awal berdirinya dulu tahun 2015 tak sedikit yang penghasilannya di atas Rp 5 juta… !
Bahkan ada yang jika dihitung perhari jika mereka rajin dan pintar cari konsumen seorang onliner Ojeker bisa meraup untung hingga Rp 400.000. per hari..kalau dikalikan 25 hari saja bisa 10 juta bro…!!! dan jika nonstop tanpa libur  dalam sebulan bisa mendapatkan uang hingga Rp 12 juta… itu diawal saat  Go-Jek belum ada saingan seperti adanya  Grab… walau karena ada saingan dan cenderung menurun namun masih dalam kategori lumayan… bisa separuh sampai kisaran 2 jutaan lah..

Dengan kondisi lincahnya ojek online ini bisa jadi inilah yang membuat ojek pangkalan berang dan di beberapa media kita lihat aksi kekerasan diantara mereka… duwit iki bro.. tapi yo ojo ngono.. 😀
Saran: sejatinya ojek pangkalan tidak perlu berbuat anarkis karena mereka bisa lebih bagus dari ojek online..dengan membuat sistim ” OJEK PANGKALAN ONLINE” … bisa online dan mangkal.. cakupannya lebih luas lagi to mas ..?