Sudah menjadi “Hukum Alam” bahwa Kualitas akan mengikuti harga… apa yang dikeluarkan produsen haruslah seimbang atau bahkan lebih dibanding yang didapatkannya kemudian… sesuai dengan prinsip ekonomi…kalau tidak ada keseimbangan maka bisa dipastikan akan gulung tikar dikemudian hari… istilah gampangnya rugi… (mungkin untuk mudah dipahami RT gak akan pakai istilah ekonomi yang bikin mumet dan susah di “kunyah”… ) 🙂
Sebuah Perusahaan RT sebut saja sebuah manufacturing negara Asing …dimana ketika awal berdirinya menggunakan 100% Raw Material import(bahan baku) dari negara asalnya… dengan kualitas yang tidak diragukan lagi..mesin produksi yang dijalankan dengan serba otomatis bisa “memuntahkan” produk 100 pieces per menit…!! dengan lost bisa dibilang tidak ada..(lost karena human error) … seiring berjalannya waktu karena munculnya beberapa pesaing produk sejenis maka inisiatif untuk menekan harga dengan bertahap menyiasati dengan material lokalpun dilakukan… dan hasilnya… weleh… justru bisa dibilang hampir seimbang..material murah tapi lost juga tidak bisa dibilang sedikit..apalagi masa adaptasi… karena jelas ada harga ada kualitas…material sering bikin mesin ngadat…alhasil produktifitas ditahun pertama menurun…
Operator yang menjalankan mesin produksipun mengeluh..komplain dan gerutuan menjadi menu tiap hari kepala divisi bagian pengadaan barang… nah loh… 🙂 bukan bermaksud merendahkan kualitas produk lokal…material yang murah akan terlihat dari fisik barang, dari luar (tampak mata) dan akan terbukti saat diaplikasikan… bisa dirasakan bedanya…!!!
Bagaimana setelah produk itu sampai ke konsumen…??? memang penjualan ngacir..karena harga memang gak pernah naik dan “murah” dibanding kompetitor,order bisa dibilang stabil(ditunjang “koalisi” dengan perusahaan dagang/pemasaran/distributor besar kelas dunia)..namun komplain pasti bertambah misalnya mudah terbukanya packing/bungkus/kemasan (untuk negara tertentu cerewet dengan hal-hal kecil)…
Perusahaan di Indonesia itu tadi adalah merupakan anak perusahaan..di negara asalnya ada juga plant /factory yang lebih canggih alatnya… nah kalau dicompare maka produk “lokal” dengan produk asalnya hmmm… bisa ditebak kan.. 🙂
Nah sekarang kita kaitnya dengan produk motosikal 🙂 apakah hal ini berlaku juga… bukan underestimate dengan kualitas pabrikan lokal…namun kita harus bijak… dan menerima kenyataan bahwa harga akan mengikuti kualitasnya….berharap kualitas kelas Internasional dari produk lokal…? bisa tapi lihat dulu harganya… 😀
Tapi model lokal gak kalah cantik loh…….. (gak nyambung)
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil Superpole WSBK Belanda 2024 .. Sesi ini tetap berlangsung dalam kondisi basah.. Jonathan Rea…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP3 WSBK Belanda 2024 ... Sabtu (20/4/2024), Pembalap Aruba.it Racing , Nicolo Bulega, membuat…
RiderTua.com - Marc Marquez bisa merayakan kemenangan pertamanya bersama tim Gresini Ducati jika dia tidak crash beberapa saat setelah memimpin…
RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan Jimny 5-door di Indonesia bulan Februari lalu dan disambut baik di pasarnya. Seperti model 3-door,…
RiderTua.com - Toyota Prius masih menjadi salah satu mobil hybrid unggulannya di pasar global. Terlebih setelah modelnya memasuki generasi terbaru…
RiderTua.com - BYD sudah dapat mencatatkan hasil penjualan mobil listriknya yang cukup bagus selama ini. Meski demikian, mereka juga melakukan…
Leave a Comment