Categories: Sepeda Motor KAWASAKI

2013 New Ninja 250 Evolution Mapping… Wani piro…???


Mapping design Ninja series…Warisan dari Senpai (先輩)/Senior.

Mungkin saja setiap varian lekuk tubuh antara satu varian dengan lainnya didesain oleh orang yang berbeda iya too..? nah kalau keunggulan itu dipadu dalam sebuah motor opo gak menjadi motor terbagus dari yang bagus..??? kali ini RT akan coba bahas kelas yang lagi jadi trend saat ini yaitu sport full fairing dengan istilah pemetaan desain(design mapping)…

Ninja 250 series semakin mengokohkan titlenya sebagai ‘performance bike’ dengan pricing yang sebanding dengan apa yang didapat dari ketangguhan dan tampilan motor itu sendiri dengan memposisikan pada konsumen dalam range”middle-up” …(50jeti up…)


Latar belakang touring bike yang mendominasi global market jadi acuannya..

Untuk pabrikan Honda memang ada beberapa  referensi untuk motor berfairing sebagai acuan desainnya….Honda tampaknya lebih yakin dengan mengawinkan sport (CBR)dengan touring bike(VFR).. sehingga desain VFR merasuk dalam tubuh CBR 250nya dimana klan CBR sebenarnya notabene klan sport murni… lain kalau pakai nama VFR,CBF… atau CB yang naked…sebuah strategi kawin silang dua ras menjadi sport touring,memang secara level bisa dibilang “cuma” bersinggungan dengan klan Ninja 250.. beda konsep..walau kesininya di”head-to-headkan” atas dasar full fairing dan kubikasi…lantas kelebihannya apa kalau touring sport.. ? dari konsumen yang disasar lebih luas tentunya dengan kata kunci “touring+sport”…serta pendekatan teknis yang beda dengan “performance bike” terbukti hanya dengan silinder tunggal dan main di torsi…serta berdampak dalam cost/penetapan pricingnya(50jeti-kebawah)…nah hal itu sudah menjadi ‘opsi global’ pabrikan sayap mengepak ini,enggak bisa dibilang salah!!…dan cara pandangnya juga secara global market entah di Indonesia hal ini “diterima” pasar apa tidak hanya waktu yang akan membuktikanya…selain itu pricing akan menemukan konsumennya sendiri-sendiri 😀

Bagaimana dengan pabrikan yamaha…? lain lagi nih… secara ‘design mapping’ gak perlu repot desain…fokoknya 😀


Design Sport full fairing Yamaha bejibun…DNA balap jadi tema setiap produknya…kenapa tidak segera..??

Yamaha sebetulnya mempunyai segudang desain sport yang menawan… bagaimana jika kelas seperempat liter ini di tanah air menjadi ‘ladang subur’ buat pabrikan roda dua..apakah Yamaha akan terjun juga…?.akan bermain di range manakah kira-kira kalau benar-benar terjun…??? karena statusnya masih “abu-abu” untuk kelas full fairing maka wait & see saja…atau ada pendapat lain…???


Perlu keberanian lebih walau modal desain sudah ada…atau fokus di roda empat saja di Indonesia..???

Suzuki yang bertarung di kelas blue ocean seperempat liter dengan menurunkan varian nakednya tampaknya ‘tahu diri’…harus berani menentukan pilihan jika main di kelas 250cc ini…dan akhirnya jatuh ke opsi Inazuma 250..kiprahnya kita tunggu saja..pun tampaknya masih malu-malu kucing ngaspalnya ,tapi bagaimana kans-nya untuk main di kelas full fairing… sama dengan Yamaha..masih “grey” jua… tapi secara modal desain banyak kok acuan full fairing yang ajib…

Well… kelas seperempat liter memang kelas ‘middle’ baik secara kubikasi maupun harga… sehingga sebetulnya batas level “menengah ” di kisaran 50-an jt di Indonesia adalah wajar… yang jadi masalah mampukah pabrikan meracik motor sport yang kompetitif kualitas bagus dikisaran harga segitu..

Hmmm semoga hal ini akan mendorong pabrikan lain memproduksi dan membuat pabrik di Indonesia… sehingga harga lebih murah lagi dibawah 50 juta kalau bisa…namun kembali ke judul tadi..wani piro or wani pora, untuk membangun pabrik di sini…

Karena untuk merealisasikannya banyak faktor yang harus mendukungnya..seperti kesiapan vendor lokal yang mumpuni untuk support ke industri roda dua tanah air walau’CKD’ … atau pabrikan lokal akan muncul…? tunggu 20 tahun lagiii 😀

“Melihat ketiga varian CBR,Ninja & Inazuma sebetulnya adalah sebuah pilihan semata dan tampaknya bisa juga dibilang ‘berbagi lahan’ entah maunya konsumen kesininya kalau mereka diadu itu hanyalah tuntutan sebuah ‘kompetisi performa’ adanya(mungkin kedepan ketiganya akan “diperkosa” dalam satu sirkuit balap)…dimana secara jualan tak lain ketiganya adalah sebuah tawaran dari ketiga ‘pabrikan samurai’ itu dan konsumen dipersilakan menentukan pilihan sesuai selera,peruntukan serta kemampuan daya belinya…bagaimana kalau budget gak nyampai…yah minimal jadikan mongtor impian sajah….”  

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024