Categories: All News

Konsep iklan Superlatif.. Menyesatkan…Pembodohan Konsumen ..??

Dalam Kamus wiktionary.org Superlatif mempunyai arti : tingkat perbandingan yang teratas/bentuk kata yang menyatakan paling, yaitu ter … misalnya: “tercepat” adalah bentuk superlatif dari “cepat”

Pemakaian kata yang berunsur supelatif tidak dilarang dalam iklan tapi harus bisa dipertanggung jawabkan ,lebih bagus lagi jika pernyataan itu sumbernya dari suatu lembaga yang bersifat independen..hal ini memang diatur dalam Etika Pariwara Indonesia (EPI)

Iklan-iklan yang menggunakan kata/istilah superlatif tanpa dukungan dasar/fakta yang obyektif dan valid adalah sama dengan menipu konsumen dan ini bertentangan dengan jiwa EPI (dan juga bertentangan dengan Undang-Undang RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 17 ayat 1 butir a). Usaha tersebut juga dapat dianggap sebagai usaha pembodohan kepada konsumen….bahkan sumber yang independent sebagai acuan kalimat/kata superlatif tadi bisa mempunyai metode yang berbeda satu sama lain, pihak pembuat iklan juga harus hati-hati..nah pencantuman metode tadi adalah cara yang bijak kali yah..

Dalam kitab Etika Pariwara Indonesia, disebutkan 3 asas utama periklanan dimana Iklan dan pelaku periklanan harus:

  1. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.
  2. Bersaing secara sehat.
  3. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama, budaya, negara, dan golongan, serta  tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.


Kadang ada iklan yang saling sindir dan menggunakan “samaran” untuk mengejeknya seperti iklan provider,yang tampaknya bukan hal asing bagi kita… tapi kalau kita simak lucu juga yah… “yang sebelah itu bilangnya gratis ah omong doang…dan seterusnya..” 😆

Tapi bagaimana jika bukan kata superlatif tapi sebuah “skenario superlatif..?? “…Bahkan dalam iklan roda dua sering kita jumpai iklan yang jelas-jelas “menantang” merk lain…menurut bro sekalian gimana tuh…asal masuk akal dan terbukti yah okelah kalau begitu…sebagai konsumen dan yang antusias dengan roda dua apakah selayaknya kita bantu menyimak “tingkah polah” iklan-iklan itu… atau dibiarin sajakah buat hiburan… 🙂

Sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/16/etika-iklan-bersama-ridwan-handoyo/
http://p3i-pusat.com/dunia-pariwara/berita/119-diskusi-epi-penggunaan-kataistilah-superlatif

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Pedro Acosta Bisa Menang di Jerez, Tapi Kata Siapa?

RiderTua.com - Baru dua seri berlalu dan kecintaan banyak penggemar MotoGP terhadap Pedro Acosta sudah meroket. Bukan karena bakatnya saja,…

29 Maret 2024

Fermin Aldeguer Datang, Pramac Ducati Hengkang?

RiderTua.com - Bergabungnya Fermin Aldeguer dan dimana ditempatkan masih menjadi misteri... Bahkan kolaborasi Ducati dan tim Pramac juga masih belum…

29 Maret 2024

Marco Bezzecchi Ada Masalah dengan Kopling Ducati

RiderTua.com - Marco Bezzecchi sedang berjuang untuk bertarung di barisan depan di musim MotoGP 2024. Pembalap VR46 memiliki masalah dengan…

29 Maret 2024

Aleix Espargaro : Tidak Ada yang Menyangka Pedro Acosta dan KTM Akan Sekuat Itu

RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…

28 Maret 2024

Honda Sulit Kompetitif : Part Baru di Portimao Tidak Banyak Membantu

RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…

28 Maret 2024

Hyundai Siap Tingkatkan Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…

28 Maret 2024