Bukan kemampuan beli motor loh..tapi “menggerutunya” konsumen untuk biaya operasional harian (daya beli untuk keseharian baik spare part dan BBM)…… sebagai contoh saja motor buat harian dengan mileage 40 kpl…
Jarak tempuh ke tempat kerja 20km = 40 km(PP)…. untuk keseharian dipakai belanja dan ke kota kira 5 km sehari bisa 2 kali rata-rata(5 x 4=20 km). jadi untuk satu hari jarak tempuhnya 60 km...
Mileage lebih tinggi akan lebih ekonomis…Pastinya keinginan sebuah motor dengan mileage tinggi+bisa menggunakan BBM premium adalah ideal…. solusi dari produsen adalah dengan membuat motor dengan spesifikasi disesuaikan.. entah dengan kompressi atau settingan lain dan ini jelas akan membedakan settingan dari asal motor itu diimport…(spek Thailand dan Indonesia bisa beda)
Dari ilustrasi diatas memang motor yang benar-benar “premium” (irit +bisa nenggak premium) ,adalah motor yang diharapkan konsumen kita,walau konsekuensinya ada penurunan performa IMHO
RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…
RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…
RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…
RiderTua.com - Toyota Fortuner masih menjadi andalannya di segmen SUV ladder frame di Indonesia sampai sekarang. Hanya saja model ini…
RiderTua.com - Ketika rekan setimnya di GasGas Tech3 Pedro Acosta merayakan podium (finis ke-2) di COTA, Augusto Fernandez hanya mampu…
RiderTua.com - Enea Bastianini menemukan kecepatannya kembali setelah finis ketiga di Texas, dia merasa berada di jalur yang benar, tahun…
Leave a Comment