Bukan kemampuan beli motor loh..tapi “menggerutunya” konsumen untuk biaya operasional harian (daya beli untuk keseharian baik spare part dan BBM)…… sebagai contoh saja motor buat harian dengan mileage 40 kpl…
Jarak tempuh ke tempat kerja 20km = 40 km(PP)…. untuk keseharian dipakai belanja dan ke kota kira 5 km sehari bisa 2 kali rata-rata(5 x 4=20 km). jadi untuk satu hari jarak tempuhnya 60 km...
Mileage lebih tinggi akan lebih ekonomis…Pastinya keinginan sebuah motor dengan mileage tinggi+bisa menggunakan BBM premium adalah ideal…. solusi dari produsen adalah dengan membuat motor dengan spesifikasi disesuaikan.. entah dengan kompressi atau settingan lain dan ini jelas akan membedakan settingan dari asal motor itu diimport…(spek Thailand dan Indonesia bisa beda)
Dari ilustrasi diatas memang motor yang benar-benar “premium” (irit +bisa nenggak premium) ,adalah motor yang diharapkan konsumen kita,walau konsekuensinya ada penurunan performa IMHO
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil Race 1 WSBK Belanda 2024.. Pembalap pengganti Danillo Petrucci, Barni Spark Racing Team, Nicholas…
RiderTua.com - Yamaha harus mengembangkan mesin V4 agar mempercepat kemajuan mereka, yang diharapkan akan membuat mereka bertahan di MotoGP dalam jangka…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil Superpole WSBK Belanda 2024 .. Sesi ini tetap berlangsung dalam kondisi basah.. Jonathan Rea…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP3 WSBK Belanda 2024 ... Sabtu (20/4/2024), Pembalap Aruba.it Racing , Nicolo Bulega, membuat…
RiderTua.com - Marc Marquez bisa merayakan kemenangan pertamanya bersama tim Gresini Ducati jika dia tidak crash beberapa saat setelah memimpin…
RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan Jimny 5-door di Indonesia bulan Februari lalu dan disambut baik di pasarnya. Seperti model 3-door,…
Leave a Comment