Kasusnya juga hampir sama… bukan fanatik brand sih cuma wajar jika fenomena ganti motor dengan kelas yang lebih besar kubikasinya masih dalam satu merk pabrikan… tidak lain adalah pabrikan itu punya ciri khas yang sudah “cocok” dengan selera konsumen…cuma untuk yang ‘kelas berat’ biasanya ada beberapa pertimbangan…
Setiap desain pabrikan mempunya pola yang mirip sesuai dengan arah pengembangan dan “DNA” motor itu sendiri
Baik lewat ATPM maupun Importir umum biasanya pemilihan moge berdasarkan ketersediaan barang… kalau banyak dibeli otomatis harga juga miring,,walau berduit masalah harga juga jadi pertimbangan…”value for moneynya”
Nah kalau moge gak ada yang lemot… cuma pasti ada kelasnya juga… dan sudah teruji di sirkuit… performa mantab pasti jadi pilihan…
Pengaruh dan referensi teman juga kadang jadi alasan untuk memilih motor… apalagi direkomendasikan oleh teman komunitas..weh banyak teman bro pilih merk “A”..gak menyendiri…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil Race 1 WSBK Belanda 2024.. Pembalap pengganti Danillo Petrucci, Barni Spark Racing Team, Nicholas…
RiderTua.com - Yamaha harus mengembangkan mesin V4 agar mempercepat kemajuan mereka, yang diharapkan akan membuat mereka bertahan di MotoGP dalam jangka…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil Superpole WSBK Belanda 2024 .. Sesi ini tetap berlangsung dalam kondisi basah.. Jonathan Rea…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP3 WSBK Belanda 2024 ... Sabtu (20/4/2024), Pembalap Aruba.it Racing , Nicolo Bulega, membuat…
RiderTua.com - Marc Marquez bisa merayakan kemenangan pertamanya bersama tim Gresini Ducati jika dia tidak crash beberapa saat setelah memimpin…
RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan Jimny 5-door di Indonesia bulan Februari lalu dan disambut baik di pasarnya. Seperti model 3-door,…
Leave a Comment