Jadi Inget lagi dan membuka kisah lama cafe biker yang ditendang dari komunitasnya akibat berujar via blognya… yang mereview bagaimana tentang produk motor merk tertentu… padahal dia pemakai kok malah dianiaya
Tapi apakah dengan kejujuran akan berakhir seperti itu??? memang jujur awalnya menyakitkan tapi bila itu dianggap sebagai kritikan untuk melakukan perubahan adalah hal yang produktif sebetulnya… membantu dan membentuk sesuatu ke arah yang lebih baik… memang resiko dicela dan dijadikan bulan2an komunitas yang”tersungging” akibat dari keterbukaan blogger tadi… makannya kalau kita berani jujur harus siap tempurrrr.. 😀
Penyampaian dan kata2 yang halus tapi mengena bisa jadi alat koreksi dan kritik yang baik..pihak yang dikritik akan merasa bahwa penyampaian yang diungkapkan “bersahabat” dan akan menerima sebagai masukan positif… dan sebaliknya cara menyampaikan pendapat kepada penulis a.k.a bloggernya sendiripun harus yang baik pula sehingga ada kesan saling “mengingatkan”..bukan menjatuhkan… tapi memang berangkat dari karakter masing2 individu yang bhinneka sehingga “suhu panas” tak terelak’kan dalam sebuah diskusi atau artikel suatu blog… jangan mudah tersinggung bro
Mari berdiskusi sehat….
wooogh….jahat….
jujur tapi harus beretika.
kadang jujur itu enak ngomongnya tapi gak enak yg dengerin.
contohhnya gini, ane bilang:
“Bang Benny itu orgnya sok keminter tapi ora pinter.
org jebolan ITB kok otaknya gak ada, kalau ngomong asal jeplak gak ada tatakannya”
meski ane ngomong jujur dan apa adanya sesuai hati nurani ane tapi ane yakin yg diomongin akan ngerasa gak enak.
bukan begitu mas bro??
‘Jujur’ itu makanan paling mahal sedunia Cak
Buehehe
jujur itu mahal
katakanlah kejujuran walaupun pahit
Siiipp. . .
Cakep mbliz
jujur ane suka..
setuju mbah..la sampeyan udah jujur nduwe istri muda 5 drung?? 😀
http://asmarantaka.wordpress.com/2011/10/14/hyosung-gt650n-launching-di-india-di-indonesia-maen2-ke-java-mall-lah-ada-gt250-cuman-36-jutaan-d/
KRITIK MEMBANGUN!!!
kritik itu spt obat,..pahit memang tp membuat sembuh…motivasinya nawarin obat biar sembuh…eehhh malah di musuhin, piye tho menungso jaman saiki??? Wah bljr koreksi awak e dwe disek ae ahh…
pake safety gear..
keren artikelnya…!!
Mosokkk
jujur tapi harus beretika.
kadang jujur itu enak ngomongnya tapi gak enak yg dengerin.
contohhnya gini, ane bilang:
“Bang Benny itu orgnya sok keminter tapi ora pinter.
org jebolan ITB kok otaknya gak ada, kalau ngomong asal jeplak gak ada tatakannya”
meski ane ngomong jujur dan apa adanya sesuai hati nurani ane tapi ane yakin yg diomongin akan ngerasa gak enak.
bukan begitu mas bro?
jujur yang sopan itu sulit 🙂
ujutes sam…angel golek cara-ne
ssiippp…setuja
anak ane paling demen ama kue jujur…kalo makan tengahnya dulu…
jujur kancang ijo???
klo menurut ane klo mau jujur otomatis harus terbuka apa adanya terlepas beretika atau tidak yang penting disertai data yang kuat apa iya klo rangka dicoak kita mesti bilang rangkanya ngga dicoak cuma dibuang dikit tau klo komstir oblak apa iya kita sebut komstirnya goyang dikit. jujur ya jujur aja dan ane yakin pembaca bloger sangat menghargai kejujuran dan selalu mencari blog yang infonya jujur bukan dipoles apalagi pesanan pihak tertentu.