Segala cara dilakukan pemerintah untuk bisa mewujudkan regulasi kendaraan listrik yang nantinya bisa dilihat di jalanan Indonesia. Namun nyatanya masih ada satu kendala besar yang harus dihadapi selain membuat regulasi. Dan kelihatannya Indonesia belum siap hadapi era kendaraan listrik?
Yang namanya kendaraan listrik tentu harus ditunjang dengan sarana prasarana yang mendukung. Ada 3 permasalahan utama yang harus diselesaikan jika Indonesia benar-benar mau mengusung kendaraan listrik.
Masalah yang paling krusial adalah ketersediaan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang cukup memadai dan ditempatkan di tempat-tempat umum. Keberadaan SPLU untuk wilayah kota besar semacam Jakarta mungkin sudah banyak meskipun jumlahnya masih terbatas. Yang juga turut dipikirkan adalah ketersediaannya di daerah lain. Kan gak mungkin beli mobil kalau hanya untuk dipakai di dalam kota tok kan ?
Masalah yang kedua adalah menyediakan dan memproduksi baterainya. Di Indonesia masih belum punya pabrik yang memproduksi baterai. Memang dimungkinkan untuk impor tapi itu butuh waktu lama dan biaya yang tidak sedikit. Bisa-bisa harga baterainya jad mahal banget.
Masalah yang ketiga yaitu limbah baterainya. Mau diapa-in dan mau dikemana-in limbah ini ? Karena baterai kan pasti ada masanya. Kalau tidak salah setiap 3-5 tahun sekali harus ganti baru ! Itu tergantung dari penggunaannya juga.
Kalau di luar sono, limbah baterai ini bisa didaur ulang menjadi panel surya yaitu listrik tenaga matahari yang bisa diaplikasikan untuk tempat tinggal. Namun teknologi ini juga mahal lo !
Harjanto selaku Dirjen Industsri Logam, Mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) mengatakan
‘Bukan mengenai cabut atau pasang baterai. Tetapi masalahnya adalah bagaimana membuat baterai. Begitu juga dengan infrastruktur. Tahap awal yang bisa direalisasikan ya mobil hybrid, PHEV hingga listrik. Masalah lain pada mobil listrik juga soal limbah karena perlu ada tempat untuk mendaur-ulang agar tidak menjadi limbah. Kalau pilihannya ke mobil listrik silakan. Tapi butuh waktu cukup lama sampai tahap itu”
This post was last modified on 6 Februari 2018 14:24
RiderTua.com - Mengenai performa kuat Enea Bastianini musim ini, usai GP Amerika Michael Laverty mengatakan, "Senang melihat performa Enea. Dia…
RiderTua.com - Motor bobber yang punya ciri khas tersendiri, kini Yamaha meluncurkan Bolt R-Spec yang dapat model baru tahun 2024.…
RiderTua.com - Honda mungkin juga mengalami perlambatan penjualan mobil di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Tapi setidaknya hasil yang…
RiderTua.com - BYD telah dikenal dengan mobil listriknya di pasar global, dari hatchback, sedan, sampai SUV telah dijualnya. Namun hanya…
RiderTua.com - Chery memang dikenal dengan sejumlah model yang dijualnya di pasar. Meski mereka juga memiliki merek mobil lainnya, salah…
RiderTua.com - Dengan hanya 6 pembalap yang dipastikan berada di grid MotoGP 2025 sejauh ini dan 3 tim satelit yang…
Leave a Comment