Categories: MotoGP

Yamaha M1 Akan Pakai Mesin Honda V-4 ?


Jika kita bicara masalah tipe mesin MotoGP, maka musim 2017 untuk tim balap kelas MotoGP dibagi menjadi dua kelompok mesin. Pertama adalah mesin in-line empat silinder ( Yamaha dan Suzuki) dan kelompok mesin jenis V4 (Honda, Ducati, Aprilia, KTM). Tentunya dua jenis mesin itu mempunyai kelebihan masing-masing. Walau tidak hanya faktor mesin saja sebagai penentu kemenangan. Namun faktanya Yamaha dan Suzuki terlihat kehilangan keuntungan atau kelebihan dari mesin inline-4 nya. Apakah Yamaha M1 akan pakai mesin Honda V-4 juga ?

Kenapa Harus Honda V4 ?

Tidak ada yang tidak mungkin, Honda dan Ducati saja yang dulu pakai mesin Screamer kini keduanya kompak pakai Big-bang. Dan jika Yamaha akan beralih ke jenis mesin tipe V4 pastinya akan lebih mudah memakai basis mesin dari Jepang juga. Dan sejarah akan berulang lagi seperti Yamaha YZR500 dulu( meniru konsep Honda NSR500). Artinya dari dulu memang Yamaha dan Honda saling bersaing dan saling meniru strategi. Ini menjadi menarik ketika semua pabrikan akan memakai mesin V4 pada akhirnya.

Mesin V4 Sering Menang

Honda dan Yamaha melakukan pendekatan dan solusi mesin yang berbeda di MotoGP. Namun keduanya punya kelebihan masing-masing dan bekerja dengan baik pada kedua pembalapnya di trek tertentu. Kedua pabrikan itu pula yang sukses di balapan modern dalam beberapa tahun terakhir. Honda berjaya di tahun  2011, 2013, 2014, 2016 dan 2017 bersama Stoner dan Marc Marquez. Yamaha terakhir menang tahun 2015 dengan Lorenzo. Dari situ terlihat Honda dengan V4 saat ini lebih banyak menang. Dan Ducati juga ikut kompetitif akhir-akhir ini juga dengan konsep V4.

Kelebihan Mesin V4 (Honda, Ducati, Aprilia, KTM)

Mesin tipe V memiliki kelebihan dalam hal performa walau sedikit liar namun dengan teknologi semua bisa terkendali. Mesinnya juga lebih ringkas dan ramping sekitar 20 sentimeter dibanding tipe inline-4. Artinya ada keunggulan dari sisi aerodinamis.

Dengan V4 mudah dalam keluarkan performa mesin karena saluran masuk ( inlet channel ) bisa dibuat masuk langsung dari atas mesin. Memiliki ruang untuk airbox lebih banyak dan lebih baik. Singkat kata ngopreknya lebih mudah.

Kelebihan Mesin Inline-4 ( Yamaha dan Suzuki)

Yamaha dengan mesin inline 1000 cc empat silinder memiliki keunggulan di sektor sasis. Dan penjelasannya adalah sehubungan dengan arah putaran crankshaft yang berlawanan. Dimana secara teknis saat poros engkol bekerja ada keuntungan dalam mengimbangi sebagian efek gyroscopic pada roda. Sebagian gaya sentrifugal dinetralkan. Kondisi ini yang menjelaskan kenapa mesin inline seperti Yamaha lebih mudah (netral) di tikungan. Roda bergerak ke depan, sedang crankshaft ke belakang. Hal inilah yang memberi keuntungan di tikungan. Sepeda motor akan berperilaku lebih netral dan stabil. Kondisi ini juga lebih memudahkan dalam pengaturan suspensi.

Keunggulan Yamaha M1 Berakhir di 2016

Yamaha memang memiliki keunggulan itu dari dulu tapi kini hanya sampai 2016. Itu semua dikarenakan semua semua mesin MotoGP memiliki crankshaft yang sudah diubah ke Backward Rotating Crankshaft, atau arah putaran Crankshaft yang berkebalikan dengan arah putar roda. Seperti dijelaskan diatas akan menghasilkan effect giroskopik. Dan semua tim dengan mesin V4 seperti Honda, Ducati, Aprilia dan KTM memakai sistim ini.. Inilah yang membuat Yamaha tertinggal.

Singkat kata kelebihan Yamaha dan Suzuki kini sudah tidak ada lagi. Semua tim memakai solusi teknis yang sama. Namun mesin inline masih punya kelebihan dibanding mesin V4 saat ini hanya pada saat di tikungan cepat. Kenapa? karena crankshaft empat silinder in-line Yamaha dan Suzuki agak panjang, seharusnya sedikit lebih mudah untuk mencapai kecepatan menikung yang lebih tinggi. Musim balap 2017 kekuatan Yamaha dan Suzuki saat ditikungan sudah tidak ada lagi mereka miliki.

Jadi apakah semua mesin MotoGP akan pakai mesin V4 ? Jika sebuah mesin memiliki semua keunggulan pastinya setiap tim akan berbondong-bondong terapkan, kalau tidak mau semakin tertinggal ? Bukan Semakin di depan dong.. 😀

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Marco Bezzecchi : Finis ke-8 Bukan Hasil yang Luar Biasa, Tapi Ini Kemajuan Kecil yang Bagus

RiderTua.com - Setelah finis di posisi ke-6 di GP Portugal, Marco Bezzecchi semakin meningkatkan daya saingnya di GP Amerika. Di COTA,…

17 April 2024

Fabio Di Giannantonio : Senang Bisa Finis ke-6 Dalam Balapan Seperti Ini

RiderTua.com - Setelah melakoni latihan dengan sangat baik di hari Jumat, kedua rider dari tim Pertamina Enduro VR46 yakni Fabio Di…

17 April 2024

Para Pemudik Ramaikan Bale Santai Honda Jatim di Lebaran 2024

RiderTua.com - MPM Honda Jatim (PT. Mitra Pinasthika Mulia) selaku distributor motor Honda wilayah Jatim dan NTT, di masa mudik…

16 April 2024

Aleix Espargaro : Jika Tidak Ada Kontak di Lap Pertama Saya Bisa Finis di 5 Besar

RiderTua.com - Sementara rekan setimnya Maverick Vinales mendominasi GP Amerika, Aleix Espargaro finis ke-7 setelah terjadi kontak di awal balapan.…

16 April 2024

Toyota Dkk Tidak Naikkan Harga Small SUV Bulan Ini

RiderTua.com - Toyota memang memiliki berbagai macam model SUV yang dijualnya di Indonesia. Seperti small SUV Raize yang dijual bersama…

16 April 2024

Cara Enea Bastianini Menghemat Ban, Mulai ‘Ngepush’ Pada 8 Lap Terakhir

RiderTua.com - Setelah meraih dua kali podium berturut-turut, Enea Bastianini berhasil menempati peringkat 2 di klasemen. Rider pabrikan Ducati itu…

16 April 2024