Mesin Pabrikan kalah sama mesin Rotax(pihak ketiga)?. Kategori 250 merupakan kelas balap yang paling populer di era 80-an. Banyak pabrikan yang membangun motor kencang dengan kubikasi seperempat liter dan ikuti balapan. Ada Empat pabrikan Jepang dan pabrikan kecil lainnya yang menggunakan mesin dari Yamaha dan pabrikan mesin merk Rotax. Di tahun itu pula Aprilia mencoba turun dengan paket motor mereka dengan mesin Rotax. Dan ternyata mereka berhasil menang. Lalu apa rahasia Aprilia GP 250cc kalahkan Honda dan Yamaha ?
Dengan Aprilia AF-1 mereka berhasil di musim 1987. Dengan rider Loris Reggiani, melawan beberapa sepeda motor Jepang dan mendapat kemenangan di GP San Marino. Ada pula kemenangan lain di balap SOLO-MOTO SUPERPRESTIGIO di sirkuit Calafat, berada di depan tim Sito Pons dan Joan Garriga dengan sepeda motor tim pabrikan resmi.
Performa Aprilia ini memang menarik perhatian lawan saat itu. Bikin penasaran dan apa kunci rahasia daya saing Aprilia ini ? Walau dengan mesin “beli” dari pabrikan mesin Rotax, menurut Alan Cathcart adalah pada sistim karburasi. Karena Tim lain yang juga memakai mesin yang sama tidak mencapai hasil progresifitas yang sama.
Kekuatan Rotax (power=75 HP) sama dengan mesin balap Yamaha tim Garriga, tapi sekitar 5 HP lebih kecil dari mesin Honda dari tim Sito Pons. Kecepatan maksimum Aprilia 250 adalah 250 km / jam, lebih lambat 4 km / jam dibandingkan Honda. Namun masih lebih cepat 2 km / jam dibanding mesin Yamaha. Namun berkat ajian karburator Karburator Dell’Orto flat 38 mm semua jadi beda hasilnya.
Menurut Loris Reggiani, motor Honda lebih cepat dan akselerasinya lebih bagus pada gigi 2 dan 3. Namun Aprilia 250cc lebih bagus dalam pengereman dan juga dalam kekuatan mesin karena kurva power Aprilia lebih bagus.
Aprilia adalah motor terendah dalam kategori ini (dibanding Yamaha dan Honda) menurut Loris, sasis Yamaha lebih baik dari pada Aprilia.
Namun kembali dia tidak memahami kenapa Yamah dan Honda jauh lebih tinggi dari pada Aprilia.
Aprilia menurutnya adalah motor terbaik. Hanya kurang pada masalah reliabilitas(daya tahan) karena kurangnya waktu untuk pengujian dan pengembangan. Dimana tim “raksasa” Jepang sangat siap.
This post was last modified on 2 Januari 2018 10:44
RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…
RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…
RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…
RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…
RiderTua.com - Toyota Fortuner masih menjadi andalannya di segmen SUV ladder frame di Indonesia sampai sekarang. Hanya saja model ini…
RiderTua.com - Ketika rekan setimnya di GasGas Tech3 Pedro Acosta merayakan podium (finis ke-2) di COTA, Augusto Fernandez hanya mampu…
Leave a Comment