Draft Perpres (Peraturan Presiden) yang mengatur masalah Percepatan Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk Transportasi belum juga diteken oleh Presiden Jokowi. Ada banyak spekulasi yang berkembang di kalangan industri otomotif Indonesia. Salah satunya tentang pemberian intensif (keringanan bea masuk dan pajak) untuk kendaraan listrik.
PT. AHM (Astra Honda Motor) selaku salah satu produsen motor di Indonesia berharap jika intensif diberikan kepada produsen lokal (Gesits motor listrik yang dibuat kolaborasi antara Garasindo dan ITS/Institut Sepuluh Nopember Surabaya) dan APM (Agen Pemegang Merek) yang sudah terlebih dulu eksis berkontribusi di Indonesia. Jadi perkembangan motor listrik di Indonesia jadi lebih kompetitif.
Jadi kalau intensif diberikan kepada pengimpor (yang mendatangkan unit/CBU dari negara lain) maka itu tidak adil karena bisa mematikan motor listrik buatan lokal. Honda bakalan “wait and see” lihat perkembangan selanjutnya apakah akan mengimpor motor listrik ataukah akan membuat/memproduksi sendiri di Indonesia.
This post was last modified on 31 Agustus 2017 21:10
RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…
RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…
Leave a Comment