Dalam seri terakhir di sirkuit Austria Johann Zarco bisa ‘mengalahkan’ dua pembalap pabrikan Yamaha sekaligus dan ini menarik karena dia adalah tim lapis kedua dari pabrikan Yamaha dan jika ini merupakan kemampuan murni seorang rider maka sudah sepantasnya dia mendapat tempat yang layak di tim pabrikan kelak karena terlihat memang dia lebih kuat di Red Bull Ring, pembalap Satellite Tech3 Zarco menyelesaikan balapan dengan posisi tertinggi dalam tim Yamaha dan ini bukan yang pertama namun adalah kali ke-3 di musim ini, dimana di Grand Prix Austria Maverick Vinales posisi ke-6 dan Valentino Rossi di posisi 7.
Johann Zarco pembalap asal Prancis yang finish di posisi ke-5 di Austria itu merasa sama sekali tidak yakin mengapa dia lebih kuat dari Rossi atau Vinales, namun di berharap hasil yang dicapai dengan sepeda motor M1 Tech3 ini akan menjadikan pertimbangan bagi tim pabrikan bahwa dia pantas mendapat promosi “Saya tidak bisa menjelaskan secara tepat mengapa saya lebih cepat, ini adalah trek yang saya sukai, dan mungkin ini juga yang memberi saya energi yang sangat bagus dan apa yang kita lakukan adalah bekerja dengan baik. Terkadang di sirkuit lain, kita tidak bisa mengatakan bahwa kita tidak suka dengan lay outnya dan itu mungkin yang membuat kita tidak bisa banyak bekerja (dengan baik). Di sini(Austria) saya bisa bekerja dengan baik, saya ingin berada di tim pabrikan di masa depan, jadi memiliki balapan yang kuat seperti ini dan berada di depan mereka (Vinales and Rossi) adalah cara yang pantas untuk mendapatkannya di masa depan. ” kata Zarco.
Valentino Rossi dan Mavrick Vinales bermasalah dengan ban belakang saat balapan Austria, Zarco memakai ban depan dan belakang yang lembut(soft), berbeda dengan tim pabrikan yang mengalami tingkat penurunan ban yang sangat cepat, Zarco hanya sedikit mengalami masalah ban belakang. “Saya mengambil beberapa risiko dalam balapan, namaun saya tetap fokus dan tidak membuat kesalahan, saya tetap di posisi 5 di paruh kedua balapan dengan kondisi ban belakang yang sedikit menurun (jika dibanding Rossi dan Vinales). Saya tidak bisa menyusul grup depan tapi saya tidak banyak kehilangan waktu, saya perlu mengelola ban dengan baik, jadi saya fokus dengan cara berkendara disaat ban menurun performanya, dan cara ini adalah gaya berkendara yang baru saya pelajari dan mengerti dalam tes Brno, dan saya memiliki kemampuan untuk melakukannya di sini. “kata Zarco.
Jadi menurut Zarco dia sangat fokus pada mengelola ‘gaya balap’ di paruh kedua balapan karena itu kunci dari menjaga keawetan ban disaat ban mulai menurun daya cengkram nya, atau memang paket motor berbeda (M1 lama dan baru) menjadi faktornya.
This post was last modified on 18 Agustus 2017 15:33
RiderTua.com - Debut Marc Marquez dengan Ducati diawali dengan hasil yang luar biasa. Pendatang baru tim Gresini itu finis ke-5…
RiderTua.com - Penandatanganan Fermin Aldeguer Mengual dengan Ducati untuk musim MotoGP 2025 akhirnya resmi. Pengumuman yang sangat dinanti telah tiba,…
RiderTua.com - Selain peluang yang terbuka, tim VR46 juga dihadapkan pada berbagai tantangan jika mereka memutuskan untuk bergabung dengan Yamaha. Salah…
RiderTua.com - Bukan duel Bestia versus Martinator, tapi Marc Marquez dan Jorge Martin yang berebut kursi disamping Pecco Bangnaia di…
RiderTua.com - Aprilia bertujuan menjadi lawan Ducati di kejuaraan MotoGP 2024. Langkah besar ke depan untuk bersaing dengan tim Borgo…
RiderTua.com - Brad Binder dan Aleix Espargaro memang seperti mempunyai momen sendiri di GP Qatar, tetapi tetap Ducati-lah yang berkuasa.…
Leave a Comment