Teknik Penuaan Wajah Ini Bantu Temukan Orang Hilang

Pastinya kita tidak asing lagi dengan aplikasi smartphone bernama FaceApp yang menjadi viral dimana dapat mengambil foto dan membuat foto tersebut kelihatan lebih tua, lebih muda atau bahkan dengan jenis kelamin berbeda. Bahkan foto beberapa selebriti yang sudah dimodifikasi bertebaran di internet. Mungkin itu nhanya gambaran saja namun kini dibuat Software dengan  metode yang lebih canggih untuk penuaan wajah dalam gambar fotografi dengan aplikasi yang jauh lebih serius.
Di Inggris, hampir 300 ribu orang tercatat hilang setiap tahun dan selama waktu berlalu orang-orang hilang pastinya sudah berumur. Tim peneliti di Universitas Bradford termotivasi untuk mengembangkan teknologi yang akan memperbaiki teknik penuaan gambar orang hilang saat ini.
Tim ini mengembangkan jaringan syaraf tiruan yang menggunakan data fitur wajah dari database individual pada berbagai usia. Sistem ini memetakan sejumlah karakteristik wajah, seperti bibir, dahi bahkan bentuk pipi seseorang dan kemudian mempelajari bagaimana perubahan fitur manusia yang beragam seiring bertambahnya usia. Karena menggunakan banyak data, sistem ini mampu untuk meningkatkan perkiraannya.
Untuk menguji keakuratan sistem, tim menggunakan serangkaian percobaan ‘de-aging’, menjalankan algoritma ke belakang untuk menciptakan gambar yang dapat dibedakan pada foto asli subyek pada usia muda.

Peneliti juga menggunakan kasus orang hilang dari tahun 1991 sebagai studi kasus, mencari tahu bagaimana teknologi dapat digunakan dalam skenario nyata. Ben Needham adalah seorang balita yang hilang di pulau Kos, Yunani ketika dia berumur 21 bulan. Ben tidak pernah ditemukan, namun selama bertahun-tahun para investigator telah menghasilkan beberapa gambar yang memperkirakan bagaimana penampilannya saat dia tumbuh menjadi remaja dan umur dua puluhan.
Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan percobaan serius dalam membuat algoritma yang dapat menunjukkan wajah usia tertentu. Tahun 2014, tim dari Universitas Washington mengembangkan tekhnik yang mirip, dapat memperkirakan perubahan penampilan fisik hingga umur 80 tahun.

Metode baru dari Universitas Bradford terlihat akan menjadi langkah kemajuan yang besar dari model tersebut tiga tahun lalu. Nantinya dapat memodelkan faktor lainnya, seperti dataset dari kumpulan data dari saudara kandung, hingga hasil penuaan yang sangat individual yang ditampilkan dalam gambar berkualitas fotografi.
“Metode yang ada saat ini menggunakan metode linear atau satu dimensi, sedangkan kita menggunakan non-linear, yang berarti lebih cocok untuk individu yang bersangkutan,” kata Profesor Hassan Ugali, pemimpin penulis studi ini.
Hasil tim ini akan dipublikasikan di ‘Journal of Forensic Sciences’.

Sumber: University of Bradford