Categories: MotoGP

Kenapa Valentino Rossi Berpendapat Yamaha Harus Punya “Crutchlow dan Petrucci” ?

Valentino Rossi sepertinya ‘tersisih’ dari perhatian publik, media dan tim ketika Maverick Vinales dengan cepat menyesuaikan dan beradaptasi dengan sasis Yamaha 2017 yang diuji pada pra musim 2016 lalu dan dalam waktu singkat pula pendatang baru di Yamaha ini sangat bagus dan cepat dalam sesi tes musim dingin dan kemudian dua kemenangan seri di Grand Prix Qatar dan Argentina secara berurutan membuat seolah Valentino ‘agak’ tidak berharga lagi, karena apa? siapa yang cepat dengan paket motor baru itulah yang akan didukung tim. Kemudian setelah berjalannya waktu ternyata Yamaha mengalami performa surut di Spanyol terpuruk dan kini sebaliknya Valentino Rossi merasa cocok dengan sasis Yamaha baru yang dia coba untuk pertama kalinya dalam tes pada hari Senin di Barcelona ​​dan setelah digunakan dalam balapan menjadikan sebuah kemenangan yang hebat di Assen dan kemudian tempat ke 5 di Sachsenring, Valentino Rossi pun sepertinya sangat puas dengan sasis evolusi versi kedua paruh musim 2017 ini dan seakan ingin membuang yang sebelumnya.

Bukan Valentino Rossi jika tidak punya insting tajam dan kenyang akan pengalaman dan masukan yang menarik ini akan kita bahas disini, dimana Yamaha harus punya pembalap non pabrikan atau tes rider yang bisa memperkuat tim dalam mengembangkan motornya. Menurut Valentino Rossi untuk melawan Honda, Yamaha harus punya pembalap yang bisa memperkuat tim, dimana Honda mempercayakan Cal Crutchlow untuk mengendarai RC213V spek pabrikan 2017 sementara itu selain data dari pembalap lain yang memakai piranti sejenis atau bagian dari RCV seperti Jack Miller dan Tito Rabat belum lagi ada Hiroshi Aoyama dan Takuma Takahashi di Jepang. Selain itu kita lihat Ducati juga memiliki kelompok pembalap yang sangat solid untuk mengembangkan Desmosedici-nya, ada Danilo Petrucci di tim Pramac dengan motor spek pabrikan GP17, tes rider mereka juga kuat seperti Michele Pirro dan Casey Stoner. “Jika kita sama dengan Honda dan Ducati tentunya akan berguna bagi Yamaha dengan rivalitas saat ini di Kejuaraan Dunia,” kata Rossi. Dengan memiliki sedikit data dari pembalap maka akan sulit untuk mengevaluasi kelebihan chassis baru, dimana perlu dikendarai dengan sangat cepat (kondisi seperti balapan sesungguhnya dan bukan suasana tes).”Anda harus memiliki kecepatan seperti di balapan MotoGP, tidak banyak pembalap yang bisa membuat catatan waktu seperti di balapan di tim Yamaha, memang kami memiliki tes rider Katsuyuki Nakasuga di Jepang, Dia memang cepat karena telah memenangkan banyak balapan di Jepang, seperti kejuaraan Superbike dan beberapa kali Suzuka Eight Hours, dia juga berada di posisi kedua di GP Valencia, tapi dia tidak sekuat Maverick dan saya … tidak bisa diubah, kami adalah pekerja, kami adalah pembalap pabrikan, semua pekerja terus-menerus menghadapi perubahan .. Jika tidak, pertarungan untuk gelar dunia sudah berakhir. ”

Masalah Katsuyuki Nakasuga adalah bahwa dia harus mengembangkan mesin Yamaha Superbike R1 untuk Tim Balap Pabrikan Yamaha di 8H Suzuka, yang menang pada tahun 2015 dan 2016, dan menjadi favorit tahun ini. Rekan setimnya Alex Lowes dan Michael van der Mark dan kesulitannya datang dari ban Bridgestone, yang harus dikembangkan Nakasuga untuk Suzuka juga, jadi  Fokus Katsuyuki Nakasuga adalah motor Superbike Yamaha R1 dan ban Bridgestone, dimana ini sangat jauh dari motor MotoGP YZR-M1 dan ban Michelin. Memang di Yamaha ada dua pembalap Yamaha di MotoGP ( Zarco dan Folger), namun mereka memakai sasis model 2016 dan tidak dapat membantu pengembangan versi 2017. Valentino Rossi yakin bahwa selama paruh pertama musim ini, dua pembalap Tech3 terbukti beberapa kali setelah mereka merasa nyaman dengan mesin Yamaha versi 2016,mereka juga merupakan pembalap yang sangat bagus,mereka kuat, ungkap Rossi “Zarco membalap dengan baik di Le Mans, diikuti oleh Folger di Jerman akhir pekan lalu, cepat dalam balapan sampai akhir, jadi mereka juga menghemat ban belakang dengan cukup baik, saya ucapkan selamat atas keberhasilan mereka. ”

Jadi intinya menurut Valentino Rossi Yamaha kekurangan data dari pembalap cepat seperti yang ada di Honda dan Ducati (Crutchlow dan Petrucci berikut tes rider) dan jika tahun ini Yamaha menang maka Valentino Rossi dan Maverick Vinales artinya berhasil mengalahkan “keroyokan” rider dari Honda dan Ducati, sangat berat.

This post was last modified on 10 Juli 2017 03:35

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Replika Yamaha YZF-R1 Jonathan Rea Dijual Sangat Terbatas!

RiderTua.com - Replika motor balap Jonathan Rea Replica YZF-R1 di WSBK yang mengambil basis dari model standarnya, terinspirasi dari tim…

20 April 2024

Komentar Gigi Dall’Igna Atas Penampilan Marc Marquez, Bastianini, Pecco dan Martin di Texas

RiderTua.com - Meski Marc Marquez mengalami crash saat memimpin GP Amerika, General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna memuji kecemerlangannya. Pembalap…

20 April 2024

Hasil FP2 WSBK Belanda 2024 : Hujan, Bautista Tercepat!

RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP2 WSBK Belanda 2024 ..Jumat, 19 April 2024, Dalam sesi FP2 WSBK Belanda yang…

19 April 2024

Stefan Bradl : Ketika Marc Marquez Jatuh, Acosta Pasti Tersenyum

RiderTua.com - Stefan Bradl dan Marc Marquez bekerja bersama untuk Honda selama bertahun-tahun. Setelah Baby Alien pindah ke tim satelit…

19 April 2024

Hasil FP1 WSBK Belanda 2024

RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP1 WSBK Belanda 2024 ..Jumat (19/4/2024), Pembalap ROKiT - Motorrad , Toprak Razgatlioglu menjadi…

19 April 2024

Suzuki Pastikan Jimny 3-Door di Indonesia Aman Dari Recall

RiderTua.com - Suzuki sempat melakukan penarikan terhadap Jimny 3-door di Australia beberapa bulan lalu. Belum lagi dengan adanya recall dua…

19 April 2024