Kasusnya juga hampir sama… bukan fanatik brand sih cuma wajar jika fenomena ganti motor dengan kelas yang lebih besar kubikasinya masih dalam satu merk pabrikan… tidak lain adalah pabrikan itu punya ciri khas yang sudah “cocok” dengan selera konsumen…cuma untuk yang ‘kelas berat’ biasanya ada beberapa pertimbangan…
Setiap desain pabrikan mempunya pola yang mirip sesuai dengan arah pengembangan dan “DNA” motor itu sendiri
Baik lewat ATPM maupun Importir umum biasanya pemilihan moge berdasarkan ketersediaan barang… kalau banyak dibeli otomatis harga juga miring,,walau berduit masalah harga juga jadi pertimbangan…”value for moneynya”
Nah kalau moge gak ada yang lemot… cuma pasti ada kelasnya juga… dan sudah teruji di sirkuit… performa mantab pasti jadi pilihan…
Pengaruh dan referensi teman juga kadang jadi alasan untuk memilih motor… apalagi direkomendasikan oleh teman komunitas..weh banyak teman bro pilih merk “A”..gak menyendiri…
RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…
RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…
RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…
RiderTua.com - Hyundai mungkin memiliki divisi mobil mewahnya sendiri, yaitu Genesis. Tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan divisinya saja di…
RiderTua.com - BMW telah meluncurkan i5 di Indonesia sebagai model baru untuk menambah lebih banyak line-up mobil ramah lingkungannya. Mobil…
RiderTua.com - Mercedes-Benz telah meluncurkan dua mobil baru di Indonesia, yaitu GLA Facelift dan GLE model terbaru. Meskipun begitu, mereka…
Leave a Comment